Unsur
Intrinsik Cerpen “ Nasihat untuk Anakku “
·
Tema : Kegigihan dan keikhlasan dalam menjalani
pilihan hidup untuk menjadi yang lebih baik.
·
Latar : a.
Latar Waktu : ~ Jam
dua siang ( “ Waktu itu Ayahmu sangat lapar sekali, dan hari telah jam dua siang.” )
~
Jam delapan malam ( “ Pada jam
delapan malam tadi, malam hari ulang tahun Ayahmu, Ayah menerima kabar dari seseorang, bahwa teman
Ayah itu telang memotong nadinya dengan pisau
silet.” )
~
21 November ketika Ayah merayakan ulang tahun yang
kedua puluh lima (“ Tetapi buku harianku itu tidak bisa digadaikan, dan yang kau baca ini
adalah kutipan dari lembaran – lembaran buku harian
itu, yang bertanggal dua puluh satu November, tepat
pada hari ulang tahunku yang ke dua puluh
lima.” )
b. Latar Tempat : ~ Jalan Salemba ( “ Pada waktu engkau membaca nasihatku ini, anakku, mungkin engkau tidak
perlu lagi menunggu bus sampai tiga jam di Salemba, jalan di mana Ayahmu dulu pernah menanti bus
sampai tiga jam lebih di hujan dan di panas.” )
~ Warung kopi ( “ Ayah bawa seorang teman ke sebuah
warung kopi dan kami minum – minum di
sana” )
~
Kantor majalah ( “ Dengan tanda tangannya di secarik kertas Ayah bisa pergi ke kantor majalah dan meminta uang honorarium karangan
uang berjumlah dua ratus rupiah.” )
c. Latar Suasana : ~ Prihatin
( “ Waktu itu Ayahmu sangat lapar sekali, dan hari telah jam dua siang. Pagi harinya
Ayahmu belum sarapan, sebab keuangan tidak mengizinkan untuk makan tiga kali satu hari dan
harga beras waktu itu dua puluh lima satu kilo.” )
~
Gembira ( “ Biarpun nilai sebuah cerita pendek di masa Ayah membikin nasihat ini Cuma berharga beras delapan kilo, namun Ayahmu tetap gembira “ )
~
Sedih ( “ Pada jam delapan malam tadi, malam hari ulang tahun ayahmu, ayah menerima
kabar dari seseorang, bahwa teman ayah itu telah memotong nadinya dengan pisau silet. “ )
·
Alur : Alur maju dan mundur ( Alur Campuran )
a. Pengenalan :
Terdapat pada paragraf kesatu yang menerangkan keadaan dunia pada masa depan yang sangat
berbeda dengan keadaan dunia saat ini yaitu pada
masa ayahnya.
b. Timbulnya konflik : Dimulai ketika penulis menceritakan tentang betapa
sulitnya untuk menjalankan kehidupan dan
membutuhkan perjuangan yang berat untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
c. Klimaks : Klimaks pada cerpen “ Nasihat untuk Anakku “
terjadi ketika teman ayah melakukan bunuh diri
karena tak sanggup menanggung beban hidup.
d. Anti klimaks :
Anti klimaks terjadi ketika tokoh ayah yang meminta agar anaknya tidak menjadi seorang pengarang.
e. Pemecahan : Terdapat pada
paragraf terakhir yang menerangkan keadaan dunia pada masa ayahnya dan
mengharapkan agar anaknya menjadi insinyur
pertambangan. Di paragraf terakhir tokoh ayah ini juga memberikan nasihat
kepada anaknya agar memilih pilihan hidup yang
sesuai dengan kampuan pikiran dan tenaga, asalkan
pilihan yang benar.
·
Tokoh dan Penokohan :
a. Ayah :
~ Sabar ( Digambarkan melalui perbuatan
tokoh ayah yang sabar menunggu bus
selama tiga jam. )
~ Dermawan ( Digambarkan melalui perbuatan tokoh ayah yang membelikan makanan dan minuman kepada temannya. )
~ Pemikir yang hebat ( Digambarkan
melalui dialog, jalan pikiran, dan perbuatan tokoh
yang berkaitan dengan keinginannya membeli arloji dan
buku harian. )
b. Teman ayah
: ~ Pengecut
( Digambarkan melalui perbuatan tokoh
yang melakukan bunuh diri dan juga melalui penerangan langsung ketika penulis menyampaikan bahwa
bunuh diri adalah sifat pengecut. )
c. Redaktur
: ~ Baik
hati ( Digambarkan melalui penerangan langsung. )
·
Sudut pandang pengarang : Sudut pandang orang pertama pelaku utama.
- Amanat : ~ Syukuri apa yang ada dan jalanilah takdirmu dengan kegigihan dan ketabahan.
~ Jangan mudah berputus asa,
lakukanlah apa yang ingin kau kerjakan
dengan
kesungguhan hati
~
Pilihlah hidup ini sesuai dengan kemampuan pikiran dan tenagamu, asal saja
pilihan itu adalah pilihan yang benar : tidak merugikan masa
depanmu dan masa depan banyak manusia.